PCIM Turki - Persyarikatan Muhammadiyah

 PCIM Turki
.: Home > Berita > Balutan Budaya Warnai Resepsi Milad Muhammadiyah ke-105

Homepage

Balutan Budaya Warnai Resepsi Milad Muhammadiyah ke-105

Sabtu, 18-11-2017
Dibaca: 1255

 

 

 

Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi berbasis islam terbesar di Indonesia baru saja menggelar helatan 'resepsi milad', tepat satu hari sebelum miladnya yang ke-105. Semenjak Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912 tepatnya pada tanggal 18 November, Muhammadiyah telah berkontribusi besar untuk Indonesia hampir disegala lini mulai dari pendidikan, ekonomi hingga kesehatan. Saat ini telah banyak badan amal, badan usaha sampai dengan PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) yang bergerak dibawah naungan Muhammadiyah, hal ini membuktikan betapa hebatnya pergerakan Muhammadiyah. 105 tahun organisasi ini berjalan, bukan hal yang mudah untuk tetap mempertahankan ideology serta pergerakan yang tetap berdasarkan pada nafas islam. Muhammadiyah telah berhasil menaklukan banyak tantangan. Bapak pendiri Muhammadiyah yakni KH. Ahmad Dahlan merupakan sosok yang berjasa besar sebagai pendiri yang menanamkan nilai-nilai islami serta organisasi yang baik didalam tubuh Muhammadiyah semenjak berdirinya organisasi ini.

 

105 tahun yang lalu Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta dan kini merayakan resepsi Miladnya di kota gudeg itu juga. Tidak hanya itu, kali ini balutan kebudayaan terlihat begitu kental di tempat perayaan resepsi Milad Muhammadiyah, yakni di Pagelaran keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ketua PP Muhammadiyah, Hadear Nashir mengatakan bahwa pemilihan tempat di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan sikap bahwa Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya.

 

“ini membuktikan bahwa Muhammadiyah secara natural memiliki sensitivitas budaya. Orang menyangkanya Muhammadiyah puritan anti budaya. Pandangan itu terbukti tidak betul,” ungkap Haedar. Dengan tema respsi Milad “Muhammadiyah Merekat Kebersamaan:”, organisasi besar ini mencoba membina kedekatan kepada masyarakat yang saat ini dihantui dengan konflik sosial yang merajalela. Selama helatan akbar ini pakaian adat mewarnai jalannya perayaan. Agung Danarto selaku Sekretaris PP Muhammadiyah mengatakan bahwa selama gelaran Milad ke-105 ini, seluruh anggota PP Muhammadiyah mengenakan pakaian adat Jawa, sedangkan delegasi (PWM) Perwakilan Wilayah Muhammadiyah dari berbagai daerah mengenakan baju adat daerah masing-masing.

 

“konse padat seperti itu tentu menjadi salah satu upaya perekatan yang menjadi satu kesatuan yang harmoni,” ujar Agung.

 

Dalam kesempatan ini juga beberapa tokoh dianugerahi penghargaan melalui “Muhammadiyah Award” untuk mereka yang telah berjasa besar bagi perserikatan, diantaranya Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X dan orang yang telah mendedikasikan dirinya dalam membangun Rumah Sakit Muhammadiyah, yakni H. Roemani. 

 

Adli Hazmi

*Penulis adalah pelajar TOMER (Kursus Bahasa Turki) di Necmettin Erbakan University, Konya

Penerima Beasiswa Turkiye Burslari 2017 untuk Masters Program, South Asian Studies and International Relations 

 


Tags: Milad
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Artikel



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website