PCIM Turki - Persyarikatan Muhammadiyah

 PCIM Turki
.: Home > Artikel

Homepage

Perspektif 1 | Manusia Bernilai Sukses Bersama

.: Home > Artikel > Pimpinan Pusat
30 Maret 2019 00:54 WIB
Dibaca: 1261
Penulis : Dinil Abrar Sulthani, M.Pd.I (Mahasiswa S3 - Marmara University)

Manusia bernilai adalah manusia yang mampu mengerahkan semua potensinya untuk melakukan perbuatan baik. Pikirnya, suara hatinya, ucapannya selalu diupayakan untuk membawa perubahan bagi diri dan orang lain. Memang tidak mudah menemukan potensi yang ada pada diri sendiri. Kita memerlukan waktu sejenak dengan pikiran tenang untuk melihat ke belakang capaian-capaian prestasi yang pernah di raih. Capaian prestasi itu bukan sekedar pada capaian akademik saja, tetapi dalam pergaulan atau pertemanan. Misalkan kepiawaian berkomunikasi mampu mendamaikan suasana yang tidak harmonis.

 

Manusia bernilai memiliki rencana dan cara melaksanakan perbuatan yang efektif. Sebelum berbuat, ia membuat konsep gerakannya agar setiap yang dilakukannya tepat sasaran dan tidak sia-sia. Membuat rencana akan memberikan gambaran yang jelas perihal apa yang hendak dituju. Semakin jelas tujuan yang kita rencanakan maka akan semakin semangat diri kita untuk menggapainya. Mereka yang tidak merencanakan sesuatu tujuan dan mendapatkan hasil tidak maksimal, biasanya akan selalu menyesal di kemudian hari. Misal, bergumam : kenapa dulu tidak saya pikirkan begini ya? Andaikan dulu kurencakan? Dan seterusnya.

 

Manusia bernilai harus bisa berbagi kesuksesan. Walaupun kesuksesan itu belum datang, tetapi ia mampu berbagi cara dan pengalaman kepada orang lain. Karena kesuksesan itu terasa indah jika dicapai bersama. Bahasa lainnya, kamu bisa juga seperti saya. Dan tidak ada salahnya saling tolong menolong dalam kebaikan. Justru dalam ajaran Islam : saling membantu itu suatu akhlak mulia. Karena semangat muslim adalah sukses bersama, masuk surga bersama. Tidak boleh merasa bahagia sendiri sedangkan yang lain dibiarkan susah dan tidak elok merencanakan masuk surga sendirian maka ajaklah orang lain.

 

Dan manusia bernilai itu berbuat karena dan untuk “atasan”. Siapa atasan itu? Allah Tuhan sang pencipta. Bercita-cita baik karena-Nya, dan berbuat untuk-Nya. Menjadikan Dia nomor 1 dalam prioritas hidup.  Hidup dan mati untuk Allah, artinya apapun yang kita lakukan hendaknya diniatkan karena Allah. Karena itu sangat dianjurkan dalam agama Islam. Bukankah kita diharuskan setiap melakukan perbuatan baik hendaknya dimulakan dengan Basmalah. Ucapan basmalah itu menjadi bukti bahwa kita melakukan berbagai aktivitas karena-dengan Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. 


Tags: manusia , nilai
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : perspektif

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website